Kenapa Ada Bisnis yang Justru Tumbuh di Tengah Krisis?
Beberapa waktu terakhir, saya mengamati dua kelompok pelaku bisnis yang hasilnya sangat berbeda.
Kelompok pertama, yang saya dampingi secara langsung, justru mengalami kenaikan omzet di saat banyak orang mengeluh kondisi ekonomi sedang lesu.
Sementara kelompok kedua, yang tidak saya tangani secara langsung, mengalami penurunan performa bisnis secara signifikan.
Apa bedanya?
Saya tidak melakukan hal besar atau mahal. Yang saya bantu hanyalah:
1. Memetakan bisnis mereka dengan metode Smart Business Map
2. Memahami ulang customer mereka hari ini
3. Menganalisis kompetisi dengan lebih jernih
4. Melakukan eksperimen produk dan campaign dengan budget kecil
Hasilnya? Mereka bisa ambil keputusan dengan arah yang jelas, bukan tebakan atau sekadar ikut tren.
---
Apa Hubungannya dengan Nash Equilibrium?
Dalam teori permainan, Nash Equilibrium terjadi saat setiap pemain dalam sistem memilih strategi terbaiknya berdasarkan strategi yang diambil pemain lain, dan tidak ada yang bisa untung lebih besar jika hanya mengubah strateginya sendiri.
Nah, saat ekonomi melambat, banyak bisnis justru berhenti mengambil inisiatif. Mereka menunggu kondisi membaik, menahan biaya promosi, tidak mengubah produk, dan akhirnya masuk ke kondisi “keseimbangan pasif.”
Namun, klien saya justru keluar dari pola ini. Mereka bergerak lebih dulu saat yang lain diam.
Hasilnya? Mereka memenangkan pasar karena kompetitor tidak merespons perubahan.
Ini menciptakan asymmetric advantage—keuntungan yang hanya bisa diraih karena pemain lain tetap pasif.
---
Eksperimen Kecil, Dampak Besar
Klien saya tidak menghabiskan uang besar untuk riset atau campaign besar-besaran. Mereka melakukan eksperimen ringan:
1. Mengubah positioning satu produk
2. Mengetes headline baru di Meta Ads
3. Menawarkan bundling baru ke segmen tertentu
Semua diuji, diukur, dan dievaluasi.
Ini memberi mereka kecepatan dalam adaptasi dan keunggulan dibanding kompetitor yang masih menunggu.
---
Penutup: Krisis Itu Momen Nyusul, Bukan Nunggu
Banyak orang melihat krisis sebagai waktu untuk bertahan. Tapi bagi sebagian bisnis, krisis justru adalah waktu terbaik untuk menyusul kompetitor.
Dengan peta bisnis yang jelas dan eksperimen yang terukur, bisnis bisa membuat keputusan yang tidak bisa ditiru oleh mereka yang hanya menunggu “pasar kembali normal.”
Jika kamu merasa bisnis kamu stuck, mungkin saatnya bertanya:
Apakah saya sedang berada di equilibrium yang salah?
Tidak ada komentar: