12 Juta untuk 12 Milyar
Assalamualaikum, bagaimana kabarnya bulan ramadhan ini?
Semoga sehat dan tetap dirumah aja ya.
Siang ini saya mau cerita tentang pekerjaan saya di agensi.
Ini adalah cerita akhir tahun 2018, dimana 12 Juta bisa berubah jadi 12 Milyar
dalam waktu 3 bulan saja.
Sebelum lanjut ke cerita nya, silahkan ikuti saya di twitter
@choukyin, terima kasih.
Saya pernah bercerita di blog ini kalau saya menjadi seorang
trainer di Google Gapura Digital tahun 2018-2019. Di bulan Oktober, kali
pertama kelas saya dihadiri banyak professional dan pelaku bisnis skala
menengah dan besar. Mungkin ada sekitar 40% dari total peserta, biasanya cuma
5-10%.
Saya cukup ingat kelas itu, karena banyak sekali pertanyaan
yang tajam, problema yang dihadapi perusahaan (bukan UMKM lagi), dan memang
terjadi di bisnis-bisnis yang beranjak besar.
Yang saya ajarkan, materi sederhana dan fun yaitu Youtube
Marketing. Namun saya selalu memberikan penjelasan sampai Youtube Ads, slide
nya bahkan disembunyikan Google namun saya nya ngeyel, tetap membuka nya. Saya
ingin semua peserta tahu, tidak hanya kulit luarnya saja. Toh, kalau mereka
tetap tidak ngerti, yang penting saya sudah bagikan, kalau mereka mau pasang
iklan di Youtube mereka pasti ingat pernah belajar sama saya.
Berikut cuplikan video dari salah satu peserta, Pak Zukri
dari Zoera Tour & Travel, ini spesialis tour ke eropa. Ntar kalau corona
udah minggat baru teman-teman cek website nya Zoera.
Di barisan belakang, saya lihat ada yang foto-foto dan rekam
video dengan peralatan yang cukup edgy. Saya ingat orangnya pakai topi, tapi
selesai sholat ashar malah hilang.
Sebulan kemudian, saya dihubungi Bung Reza, kala itu
menjabat sebagai sebagai Recuitment Officer di Google Gapura Digital, sekarang jualan kopi sama kimchi. Beliau
bilang ada yang membutuhkan jasa agensi saya untuk urusan SEO dan Google Ads.
Saya mengiyakan kemudian saya dikontak oleh orang ini, namanya Uda Firdaus atau
disapa Daus. Pernah ikut kelas saya, punya usaha properti, dan ternyata orang
yang pakai topi yang ngilang abis ashar yang saya ceritakan di paragraf
sebelumnya.
Ini adalah calon pelanggan saya yang pertama dari Padang.
Walaupun agensi saya asalnya dari Padang, namun selama ini kami baru menerima
klien dari Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Lanjut ya..
Kami memutuskan bertemu di kantor Uda Daus, letaknya di
Lubuk Minturun dengan nama Lubuk Minturun Park. Kemudian saya mulai investigasi
bisnis mereka.
Saya mulai dengan menanyakan Business Plan, ternyata mereka
belum punya Business Plan tertulis. Lantas saya menggambar tabel Business Plan
sederhana di secarik kertas, supaya diisi oleh jajaran usaha properti ini.
Saya kemudian bertanya 5W1H macam wartawan. Dari sana saya
dapat semua gambaran tentang bisnis ini dalam waktu kurang lebih 1 jam saja. Saya
juga menganalisa website yang sudah mereka punya, menjelaskan beberapa problem
yang harus dituntaskan dari website mereka.
Saya kemudian berkata “besok saya datang lagi, minta
business plan sederhana nya dalam bentuk tertulis kemudian melihat-lihat
kondisi di lapangan”.
Uda Daus dan jajaran petinggi Lubuk Minturun Park
mengiyakan, kemudian saya pamit pulang.
Uda Daus bertanya pada saya, “berapa biayanya? Teman-teman
sudah tanya, dijelasin panjang lebar dan dikasih beberapa solusi awal, musti
dibayar berapa ini orang?”.
Saya tertawa dan saya jawab, “saya belum pelajari semua nya,
kalau datanya sudah cukup saya akan ajukan harga”.
Saya pun kembali keesokan hari nya untuk mengecek kondisi di
lapangan. Ternyata perumahan yang mereka miliki sudah direncanakan dengan
sangat baik, bahkan fasilitasnya dibangun diawal sebelum pembangunan rumah.
Saya datang kesana sekitar 3 kali, kemudian barulah saya
tahu apa yang harus saya dan tim kerjakan. Saya memutuskan pekerjaan ini
dikerjakan oleh 3 orang saja dari agensi; webmaster, growth hacker dan content
writer. Kemudian saya mengirimkan pricelist via email kepada Uda Daus. Beliau
memilih paket Enterprise, kala itu harga nya 12 juta untuk 3 bulan.
Saya menyepakati masa kontrak 3 bulan karena pertimbangan
klien pertama dari Padang, masih belum terlalu melek digital marketing. Jika 3
bulan ini lancar maka durasi kontrak diperpanjang jadi 6 bulan atau 1 tahun.
Kami mulai bekerja, 1 bulan pertama fokus memperbaiki
website dan mencari strategi growth hacking yang tepat. Di bulan pertama ini,
jumlah penambahan sama dengan bulan sebelumnya yaitu kurang lebih 12 rumah
terjual.
Akhir bulan pertama, website selesai diperbaiki, artikel
ditambah dan strategi growth hacking ditemukan. Saya memanfaatkan Google My
Business, Video Marketing dan Voice Search untuk boosting promosi.
Cek video nya disini...
Naskah sederhana, produksi sederhana (peralatan milik Uda
Daus), editing minor, plus hantaman via Google Display Ads dilakukan guna
memuluskan rencana ini. Alih-alih menggunakan kata kunci “jual rumah”, saya
memilih “investasi properti” sebagai keyword utama di Google Ads dan “Lubuk
Minturun Park” sebagai keyword via voice search.
Januari 2019 adalah timing yang tepat memanfaatkan voice
search karena Google menyempurnakan Google Assistant di bulan Desember 2018.
Promosi online tentu harus dibarengi dengan promosi offline.
Karyawan Lubuk Minturun Park masih mencari pelanggan dengan cara konvensional
dan membuka booth setiap Minggu pagi di GOR H. Agus Salim Padang.
Kontrak hampir berakhir, Uda Daus curhat pada saya. Ia
khawatir industri properti mati tahun 2030 sesuai prediksi ahli properti dunia.
Uda Daus berkeinginan melanjutkan Lubuk Minturun Park untuk dikelola sebagai
hunian masa depan. Sewa jangka pendek untuk orang-orang yang hidup nomaden.
Saya mendengarkan dengan cermat setiap kalimat Uda Daus,
tiba-tiba sebuah ide muncul.
“Bagaimana kalau kita ubah positioning developer menjadi
broker?” kata saya.
Saya pun melanjutkan “Kita sudah kadung bermain dengan kata
kunci investasi properti, artinya hunian disini bisa jadi akan mereka (pembeli)
jual lagi dalam 5-10 tahun kedepan. Jika kita bisa menengahi nya, Uda Daus dkk
tidak perlu mencari lahan baru untuk dibuat perumahan. Cukup dengan 3-4 lokasi
perumahan saja, bisnis ini bisa dikelola dalam jangka waktu yang lama”.
Ya, kala itu memang ada orang yang membeli 2 rumah, 3 rumah,
tidak untuk ditinggali, tapi untuk investasi. Bahkan ada yang belum pernah ke
lokasi, sudah langsung membeli, karena gambaran lokasi, video dan tampilan
drone nya lengkap ada di dalam website.
Kontrak saya sudah hampir berakhir, sepertinya tidak akan
diperpanjang, karena jumlah rumah yang tersedia tinggal sedikit. Saya bersyukur
bisa ikut membantu penjualan rumah, hampir 2/3 rumah di perumahan ini terjual
dalam waktu 3 bulan saja.
Kembali ke judul, kenapa judul nya 12 juta untuk 12 Milyar?
Saya sudah mention sebelumnya 12 juta adalah biaya SEO & Google Ads yang
kami sepakati. 12 Milyar nya apa? Hasil penjualan rumah, kira-kira ada 80-100
rumah yang terjual dalam waktu 3 bulan. Harganya di kisaran 600 juta – 800 juta.
Ada sekitar 60 - 80 Milyar total transaksi dan ada laba sekitar 12 Milyar.
Apa inti cerita saya diatas? Banyak yang ragu-ragu bahkan
tidak yakin dengan pemasaran digital, memang tujuannya bukan untuk closing sih.
Tapi, dengan digital, kita bisa melakukan percepatan informasi dan promosi
sehingga kita bisa memanfaatkan waktu dengan lebih maksimal.
Jika saat ini kamu masih setengah-setengah dalam berbisnis,
segera berbenah, karena waktu begitu berharga.
Untuk UMKM, yang mau belajar bisnis khususnya optimasi
digital bisa belajar di @digiplus101
Untuk perusahaan yang sedang berkembang, bisa menggunakan
jasa digital marketing dari agensi saya di kiracreativa.com.
Terima kasih
Semoga bisa mengisi waktu ngabuburit mu
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
12 Juta untuk 12 Milyar
Reviewed by Blog Adiya Hizaki
on
April 29, 2020
Rating: 5
