5 Fakta Tentang Kurniadi Ilham (Edisi Fotografi)
Hai, selamat berakhir pekan. Beberapa waktu yang lau aku
kepikiran untuk membuat fakta tentang diriku. Well, aku memang tidak begitu
dikenal. Tapi tak apa lah ya, khusus untuk pembaca blog ini saja. Aku akan
membagi nya menjadi beberapa edisi. Edisi kali ini, aku akan berbagi fakta
tentang diriku dari segi fotografi saja.
Lets started!
1. Tidak punya DSLR
Aku sama sekali tidak punya DSLR. Walau pernah
menggunakannya, tapi itu bukan punyaku, itu kamera pinjaman. Aku cuma punya 2
Sony DSC-W730 (saat ini keduanya rusak), 1 Fujifilm Finepix S2 Pro (pemberian
temanku) dan 1 HP Blackberry Q5 yang kupakai untuk memotret. Jika kalian
melihat aku menggunakan tagar #canonindonesia di instagram ku, itu artinya aku
menggunakan Canon EOS 550D, Canon EOS 600D, Canon EOS 1100D dan Canon Ixus 80
IS punya temanku. Sedangkan jika aku menggunakan #nikonindonesia, itu artinya aku
menggunakan Nikon D3200 & Nikon Coolpix S3400 punya temanku juga.
Bagiku, kamera tak menjadi masalah. Asal tahu teknisnya dan
tahu cara pengaplikasiannya. Yang lucunya, beberapa teman yang pertama kali bertemu denganku, tidak percaya bahwa selama tahun 2014-2015 aku memotret dengan Sony DSC W730. Terserah mau percaya atau tidak. Yang jelas foto diatas sudah membuktikannya.
2. Tidak pernah mengangkat telepon saat memotret
Aku adalah orang yang tidak pernah mengangkat telepon,
termasuk membalas pesan saat memotret. Jika aku memotret dengan kamera DSLR
atau Compact, aku akan meletakkan HP ku di tas, dan aku akan larut dengan
kegiatanku, sehingga tidak akan tahu ada telepon masuk atau pesan masuk. Lain
halnya jika aku memotret dengan HP, aku akan mengaktifkan Airplane Mode agar
tidak ada panggilan masuk. Lagi motret pasti gak enak ada panggilan masuk, bisa
ketinggalan momen.
3. Baru belajar fotografi tahun 2013
Aku baru mulai belajar fotografi tahun 2013, jadi masih bau
kencur. Tidak tepat jika kalian yang sudah memotret dari lama, minta wejangan
padaku, aku cuma anak ingusan. Well, menurutku itu salah juga sih. Karena
proses belajar masing-masing individu berbeda. Ada yang cepat, ada juga yang
lambat.
4. Mendalami street photography tahun 2014
Aku mulai mendalami street photography tahun 2014. Awalnya
aku punya ide membuat pameran foto di ruang umum. Jadi aku menyampaikan ide itu
ke temanku, dan dia menyampaikannya di komunitas tempat dia bernaung. Hasilnya,
ditolak.
Tapi kemudian, temanku menyarankan ide itu dibawa ke salah
satu komunitas Street Photography di Padang. Dan mereka langsung mengiyakan. Kemudian
aku berbaur disana dan mengetahui tentang Street Photography. Karena pada
dasarnya aku seorang penulis dan suka mencari data. Maka kuputuskan untuk
mencari tahu tentang street photography di internet. Aku menemukan Indonesia on
the Streets dan APF Magazine di facebook. Dari sana awalnya aku belajar street
photography, karena yang diterapkan di Padang masih seputar Human Interest.
Kemudian aku berselancar menuju tempat-tempat yang lebih jauh seperti webblog
Street Photogrpher luar negeri, Kujaja.com, Fine Art Portugal, dll. Dan aku
menemukan bahan yang cukup, sampai akhirnya teman-teman di Padang memintaku
mengadakan workshop di pertengahan 2014. Itu cukup aneh bagiku, karena sekali
lagi, aku orang baru di dunia fotografi.
5. Malas edit foto
Aku orang paling malas mengedit foto. Tapi, itu bukan
berarti aku selalu menampilkan hasil yang fresh dari kamera. Ukurannya pasti
besar dan aku pasti akan cepat kehabisan kuota. Awalnya aku menggunakan
PhotoScape, kuedit sebisanya, sewajarnya. Lalu salah satu temanku mengajarkanku
menggunakan Adobe Photoshop. Kupikir hanya auto contrast, auto color, auto
tone. Ternyata tidak, dia mengajarkanku lebih jauh lagi. Nah, pertama curve
dulu, terus contrast, terus color, terus gradient, terus reduce noise. Pokoknya
lebih panjang lah dari yang kusebutkan tadi. Aku pusing tujuh keliling karena
itu. Akhirnya aku menemukan Adobe Photoshop Lightroom, aku melihatnya di blog
Eric Kim. Disana ada preset yang bisa kugunakan, favoritku adalah Eric Kim Film
Preset Portra V9 dan V8. Cukup satu klik, export, selesai.
Jika menggunakan HP, aku jarang mengeditnya. Kalaupun butuh
diedit, aku menggunakan snapseed.
Itulah 5 fakta tentang ku di edisi fotografi. And at the end,
keep shooting!
5 Fakta Tentang Kurniadi Ilham (Edisi Fotografi)
Reviewed by Blog Adiya Hizaki
on
November 12, 2016
Rating: 5
